Sukoharjo-Bangsa ini tengah menghadapi serbuan ideologi asing yang hendak ditandingkan bahkan dipaksakan untuk menggantikan ideologi Pancasila, ASN di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo diminta untuk menjaga sikap dan perilaku agar sesuai dengan norma-norma Pancasila yang telah teruji kesaktiannya mengantar kebhinekaan yang ada di Indonesia sehingga rakyatnya dapat hidup rukun damai dan sejahtera.
Demikian sebagian makna yang termaktub dalam pesan Presiden yang dibacakan Kepala Kankemenag Kabupaten Sukoharjo, Ihsan Muhadi ketika menjadi Inspektur pada Upacara memperingati Hari Lahir Pancasila, Kamis pagi (1/6) di halaman Kankemenag Kabupaten Sukoharjo.
Ihsan Muhadi menyampaikan kepada para peserta upacara, bangsa ini tengah mengalami ancaman perpecahan, dan isu-isu untuk menggantikan ideologi Pancasila. Oleh karena itu, ASN diminta untuk bersikap hati-hati, baik dalam berkata-kata, maupun menyampaikan pendapat di media sosial.
Para peserta dengan Khidmad mengikuti Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang baru pertama kalinya digelar ini. Kakankemenag menandaskan, hal ini merupakan tanggung jawab sebagai ASN dalam rangka bersama-sama mempertahankan ideologi Pancasila. Karena negara diluar Indonesia sudah mulai terancam dengan keberadaan gerakan radikal.
Pada bagian lain dalam sambutan Presiden RI juga dijelaskan dalam peringatan Hari Lahir Pancasila, kita perlu belajar dari negara lain yang dihantui dengan radikalisme dan terorisme. “Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut,” katanya.
Selain itu Presiden juga mengajak tokoh ulama, ustadz, pastur, pendeta, biksu, dan semua masyarakat untuk bersama-sama menjaga Pancasila dan NKRI. (Djp)