Kankemenag – Bukan hanya sekedar merah putihnya tapi makna simbol dari merah putih itu sebagai simbol kemerdekaan kita, negara yang merdeka tidak dijajah atau ditindas negara yang lain. Sekaligus mengenang betapa perjuangan para pahlawan yang telah menumpahkan darahnya, mengorbankan harta yang tidak sedikit jumlahnya demi satu kata Indonesia merdeka.
Muh Mualim, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan apel pagi rutin bertempat di halaman badminton Kankemenag, Senin (15/07) pagi.
Pada kesempatan tersebut, Muh Mualim juga menyampaikan arahan dari Kapolres Kabupaten Sukoharjo agar seluruh madrasah dan pondok pesantren dihimbau untuk dapat melaksanakan upacara bendera peringatan kemerdekaan NKRI. “ Untuk menumbuhkan rasa handarbeni (memiliki) kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan ” ungkap Muh Mualim.
Muh Mualim menerangkan untuk Upacara Bendera tanggal 17 Agustus kali ini ada intstruksi dari Kanwil agar peserta upacara mengenakan pakaian adat daerah, terkandung maksud sebagai refleksi keberagaman yang ada di NKRI termasuk diantaranya ada perwakilan lima Agama dari penyuluh Agama untuk mengenakan pakaian khas sesuai Agamanya masing-masing. “ Dari Kanwil kita diminta untuk mengenakan pakaian adat bisa adat Jawa, Sunda, Minangkabau, Batak, Papua dan lainnya terkandung maksud bahwa kita dari berbagai suku itu kita bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia ” terang Muh Mualim.
Akumulasi kebiasaan terlambat itu akan menjadi kebiasaan yang tidak baik..
Muh Mualim
Pada Kegiatan Apel Pagi kali ini, Muh Mualim menekankan agar seluruh ASN untuk dapat selalu hadir mengikuti apel pagi selain akan berimbas pada pengurangan tukin, bagi ASN yang sering tidak mengikuti Apel pagi akan diadakan pembinaan khusus. “Akumulasi kebiasaan terlambat itu akan menjadi kebiasaan yang tidak baik. Kalau satu bulan terlambat satu kali dua kali mungkin tidak masalah tapi kalau setiap hari koq terlambat terus lha itu berarti bermasalah “ pungkas Kakankemenag. (djp)