Sukoharjo-Untuk pertama kalinya Balai Diklat Keagamaan Semarang mengadakan Program Kediklatan bertajuk Diklat di Wilayah Kerja (DDWK) untuk Guru RA/BA di Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Kankemenag Kabupaten Sukoharjo. Hari ini program kediklatan tersebut memasuki hari yang terakhir, selama lima hari Guru-guru dari RA/BA se-Kabupaten Sukoharjo digembleng oleh Widyaiswara melalui rangkaian penyampaian materi, diskusi dan praktek.
Dikarenakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo H. Masdiro S.Pd., M.M tengah menghadiri Acara Kemah Pramuka di Madrasah Tsanawiyah Negeri Sukoharjo bersama Wakil Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo maka beliau menugaskan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Drs. T. Istanto, Msi untuk menutup secara resmi kegiatan tersebut. Dalam sambutanya Istanto berharap agar kedepan program DDWK ini menjadi pembuka bagi program-program yang lain. “ Mudah mudahan menjadi pilot proyek diBalai Diklat untuk bekerjasama dengan yang lain” harap Istanto.
Jika dilihat dari pantauan Seksi Madrasah antusias Guru RA/BA untuk meningkatkan potensi dan kualitas dirinya sudah sangat luar biasa hal ini terbukti dari berbagai kegiatan yang mereka adakan dengan cara swadaya, bahkan terselenggaranya kegiatan DDWK tersebut pun tidak terlepas dari peran aktif dari Guru-guru RA/BA sendiri. Lebih lanjut Kasi Penmad berpesan agar apa yang diperoleh dari Widyaiswara hendaknya dipraktekan dan jangan hanya diangan angan saja, model pembelajarannya diterapkan untuk meningkatkan kualitas anak didiknya. “Banyak keuntungan dari kegiatan ini, bisa sharing gagasan, mendapatkan materi baru, minta solusi kepada Widyaiswara dan sertifikat untuk kenaikan pangkat” Istanto memaparkan.
Beliau juga menyampaikan bahwa seritifikat tersebut juga sangat berguna bagi Kepala atau Guru yang akan diikutkan dalam perlombaan Kepala atau Guru berprestasi. Tahun yang lalu Kabupaten Sukoharjo baru bisa meraih juara ke-2 dan ke-3 “ juara dua dan tiga kalahnya hanya di porto folio yg didapat dari diklat dan workshop” ungkap Istanto.
Dalam Kesempatan itu beliau juga berbangga hati, sekaligus menyampaikan kabar dari ajang Kompetisi Sains Seni dan Olahraga Madrasah (KSM/AKSIOMA) di Palembang selama enam hari, bahwa wakil dari Provinsi Jawa Tengah yang berasal dari Pondok Modern Terpadu Assalam di Kabupaten Sukoharjo berhasil menduduki peringkat kedua dalam perlombaan Ilmu Fisika Tingkat Nasional. ”Berarti kita mengalahkan provinsi-provinsi yang lain”bangga beliau. Sebelum DDWK resmi ditutup, Istanto berpesan agar para peserta diklat tetap menghargai kejujuran meskipun banyak orang lain yang mulai meninggalkan kejujuran itu, tetap ramah meskipun lingkungan tidak lagi menghargai keramahtamahan dan tetap bekerja keras meskipun disekitarnya lebih banyak yang bermalas-malasan, itulah kunci agar menjadi insan yang sukses.(Djp)