Sukoharjo – Waktu berjalan seiring kumandang lantunan sholawat karena menyambut hari Lahirnya Nabi Agung Muhammad SAW. Dan tidak terasa lima hari telah berjalan, sejak ustadz Fedri Wibawa meninggal. Keluarga, termasuk jamaah dan majlis Tahsin dan Taklimnya.
“Alhamdulillah, Support dan rasa empati dan belasungkawa terus mengalir dari tetangga, saudara, jamaah, relasi, sahabat, teman adalah sebagai bukti ketulusan dan keikhlasan beliau dalam berdakwah.” Tutur Agus Haryanto, salah seorang staff di lpq Nurul Huda yang juga sahabat Ustadz Fedri.
Kamis 06 Oktober 2022, sahabat almarhum ustadz Cholil menyampaikan bahwa bersama ustadz Ali Mukti , Heru dan beberapa sahabat almarhum telah mengambil sepeda motor di satlantas Sukoharjo dengan berjalan lancar. Dan langsung di bawa ke bengkel untuk di servis tambahnya.
Pada kesempatan sebelumnya ustadz Cholil juga menyampaikan terkait ta’awun dari ikhwan dan akhwat teman seperjuangan almarhum. Dan alhamdulillah siang hari ini (Jum’at 07 Oktober 2022), rekan dan sahabat sejawat almarhum ustadz Fedri Wibawa , ikhwan dan akhwat dari SDU El Dzikr. Bersilaturahmi bertemu dengan keluarga almarhum di Ngasinan. Untuk menyerahkan Sunduq Ta’awun untuk keluarga almarhum.
“Alhamdulillah, Jum’at sore itu kami menyempatkan diri untuk sholat magrib di Masjid Nurul Huda Weko Ngasinan. Dimana setiap hari Jum’at dan Sabtu ba’da maghrib ada salah satu Majlis Tahsin Ibu ibu yang di ampu ustadz Fedri. Dan alhamdulillah pada saat itu kami menyaksikan Majlis Tahsin tersebut tetap berjalan” terang Agus Haryanto. Salah satu murid almarhum memimpin muroja’ah beberapa surat pendek sambil mengajak untuk meneruskan belajar UMMI bersama-sama agar menjadi Jariyah almarhum ustadz Fedri jelasnya.
“Masya Allah begitu kuatnya ghiroh mereka, harapan ibu-ibu peserta majlis Tahsin ini nanti akan ada pengganti yang tidak hanya mengajar Baca Tulus Al Qur’an (BTQ), tapi juga bisa “ngemong” murid yang belajarnya sudah terlambat ini ” harap Agus. Sarniyati salah satu peserta mengatakan Majlis Tahsin ibu-ibu ini berjumlah 13 sampai 15 peserta, “namun berapapun yang hadir pasti di ajar oleh ustadz Fedri” kenangnya.
(AH/djp)