Sukoharjo (MIN 4 Sukoharjo) – Kamis, 2 Mei 2024 tepat pukul 07.00 wib, siswa siswi MIN 4 Sukoharjo bersiap untuk mengikuti upacara Hari Pendidikan Nasional. Berbeda dari biasanya, tahun ini peringatan Hardiknas dimeriahkan dengan warna warni ragam pakaian siswa. Sehingga peringatan Hardiknas tampak meriah.
Diperingati setiap tanggal 2 Mei, sebagaimana yang telah tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959. Tanggal tersebut merupakan hari lahir bapak pendidikan Indonesia, yakni Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara.
Dalam kegiatan ini madrasah sekaligus ingin menyampaikan dan menerapkan pada siswa tentang nilai toleransi dan multikultural melalui tema Kebhinekaan Global dalam Kurikulum Merdeka. Toleransi merupakan sikap saling menghargai dan menghormati antara satu dengan yang lain dengan kondisi dan latar belakang yang berbeda-beda dengan tetap menjunjung tinggi rasa persatuan dan persaudaraan demi mewujudkan kehidupan yang damai dan bahagia. Sedangkan nilai multikultural menjunjung tinggi perbedaan kelompok sosial, kebudayaan, dan suku bangsa.
Ragam pakaian yang dikenakan siswa tampak menarik, ada yang memakai adat Jawa, Sumatra, Palembang, Sulawesi bahkan Papua. Upacara Hardiknas ini sekaligus bertujuan untuk memotivasi seluruh siswa sekaligus mewujudkan pendidikan Indonesia kearah yang lebih baik serta mengingatkan pentingnya memberikan pendidikan yang berkualitas pada setiap anak bangsa sebagai generasi penerus.
Pada kesempatan kali ini, Kepala MIN 4 Sukoharjo, Warsito mengemban tugas sebagai pembina Upacara Peringatan Hardiknas, dengan tema “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”. Ia memimpin langsung jalanya upacara sekaligus menyampaikan sekaligus membacakan naskah teks pidato dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Dalam pidato tersebut, Mendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim berpesan agar seluruh agen perubahan dapat melanjutkan program merdeka belajar. “Ing Madya Mangun Karsa” diharapkan peran guru kala berada di tengah-tengah murid, sang guru mampu memberikan semangat kepada anak didiknya agar terus maju, pantang menyerah. Serta pentingnya mendidik siswa menjadi generasi penerus yang berakhlakul karimah.
“Siswa diharapkan mampu menjadi generasi yang bisa “Mikul Duwur Mendem Jero” yakni cerminan dari etika sosial dalam budaya Jawa, yang berarti menjunjung tinggi kehormatan keluarga, harga diri, dalam pengguatan jati diri seseorang serta menggambarkan rasa hormat atau patuh kepada orang lain ” Kata Warsito. “Jejeg Sholate, Jejeg Ngajine, Jejeg Akhlakul Karimah.” Imbuhnya daam bahasa Jawa.
Petugas upacara merupakan gabungan siswa/i pilihan dari MIN 4 Sukoharjo yang telah diseleksi oleh guru pembimbing yakni Habib Muda Wari dan Siti Munawaroh yang sekaligus berperan sebagai pembina Koor Paduan suara MIN 4 Sukoharjo Sebagai peserta upacara. Guru-guru serasi mengenakan baju adat selaras dengan yang dikenakan siswa.
Seluruh rangkaian upacara peringatan Hardinkas berjalan dengan lancar dan dalam suasana khidmat. Pagi yang cerah membersamai hingga selesai upacara, kurang lebih pukul 08.00 WIB. Dan kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama antara wali kelas dengan siswa.
Dengan adanya upacara peringatan Hardinkas tahun 2024 yang diiringi suasana khidmat serta pagi yang cerah ini dapat menjadi isyarat bagi dunia pendidikan Indonesia yang akan terus maju, berkembang lebih baik lagi.
FR/ZA