MIN 1 Sukoharjo (HUMAS) – Tradisi halal bihalal yang belakangan telah membudaya di masyarakat Indonesia tidak dipungkiri memiliki dampak yang positif bagi hubungan antar manusia. Tidak terkecuali MIN 1 Sukoharjo, pada hari pertama masuk sekolah, Rabu (17/04) juga mengadakan kegiatan halal bihalal meskipun dengan konsep yang sederhana.
Ikrar halal bihalal oleh peserta didik diwakili oleh Charrisa Mutiara Aqila dari kelas 5B. Kegiatan dilanjutkan dengan jabat tangan antar peserta didik dan guru sambil bersholawat. “Mengawali hari pertama masuk sekolah, setelah libur lebaran kemarin, kami adakan kegiatan halal bihalal ini, mumpung masih suasana lebaran. Saat ini adalah momen yang tepat untuk guru dan peserta didik saling memaafkan.” kata Sri Hartini, yang didapuk sebagai koordinator kegiatan. Beliau menambahkan bahwa guru dan peserta didik tidak mungkin lepas dari salah dan dosa, apalagi selama proses pembelajaran, pasti ada saja perilaku atau ucapan yang menyakiti antar sesama.
Tidak hanya halal bihalal dengan peserta didik di halaman, MIN 1 Sukoharjo juga turut mengundang semua pengurus komite madrasah dalam acara halal bihalal yang digelar pada Rabu (17/04) siang harinya di aula madrasah.
Empat belas orang pengurus komite madrasah yang berasal dari berbagai unsur, hadir dalam acara halal bihalal MIN 1 Sukoharjo yang bertajuk “Sebarkan Maaf, Menjalin Silaturahmi Mari Berlomba Meraih Derajat Taqwa” ini. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Ustadz Usman Abdul Latief dilanjutkan sambutan-sambutan.
“Di dalam keseharian kita, tentu ada salah dan dosa saat berinteraksi. Nanti kita mengikrarkan untuk saling meminta dan memberi maaf sehingga kita kembali fitrah. Kemudian ke depan kita isi dengan tinta emas amal-amal sholeh kita.” ungkap Budi Wardoyo, selaku ketua komite madrasah, dalam sambutannya.
Hal senada diungkapkan oleh Umi Salasatun, Pengawas Madrasah, dalam sambutannya. “Ini adalah hari yang baik, kesempatan bagi kita untuk saling memberi maaf. Semoga setelah ini, komunikasi terjalin dengan baik sehingga dapat mengembangkan MIN 1 Sukoharjo lebih baik dan lebih maju.” ungkapnya.
Ikrar halal bihalal sebagai bentuk pengakuan memiliki salah dan ungkapan saling memaafkan dibacakan oleh Karmin, sebagai perwakilan dari salah satu guru MIN 1 Sukoharjo. Acara dilanjutkan dengan tausiyah atau hikmah halal bihalal yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Wahyono.
Dalam tausiyahnya, dijabarkan tentang makna hari raya idul fitri yang identik dengan kupat di masyarakat Jawa. Kupat bisa dimaknai ‘ngaku lepat’ (mengaku salah) atau bisa juga ‘laku papat’ (empat tindakan). Empat tindakan yang dimaksud adalah lebaran, luberan, leburan, dan laburan. Hal ini dijabarkan dengan sangat menarik dan penuh humor oleh Ahmad Wahyono.
Acara diakhiri dengan doa dan ramah tamah antar komite dan dan madrasah. “Alhamdulillah, acara berlangsung lancar dengan suasana hangat dan akrab. Semoga hubungan baik antara madrasah dan komite ini membawa manfaat bagi perkembangan MIN 1 Sukoharjo ke depan.” ungkap Erma Nurlaila Ariyanti, Kepala MIN 1 Sukoharjo. (skc/djp)