Sukoharjo – Pandemi telah berlangsung hampir tiga semester. Bahkan pada semester ketiga pemerintah semakin gencar melaksanakan pembatasan kegiatan yang dikenal dengan istilah PPKM. Kabupaten Sukoharjo sendiri masuk PPKM Level 4 alias resiko tinggi. Sehingga pembatasan kegiatan dilakukan secara sangat ketat. Hal tersebut memaksa warga Sukoharjo termasuk Keluarga Besar MIN 2 Sukoharjo untuk berpikir keras agar agenda kegiatan Madrasah tetap dapat dilaksanakan. Salah satunya adalah perpisahan enam gurunya.
Gunawan Widodo, S.E., M.M., Koordinator Bidang Humas, menjelaskan bahwa ada 6 guru yang karena beberapa sebab harus berpisah dan meninggalkan MIN 2 Sukoharjo.
“Empat guru PNS memperoleh tugas baru karena ada kebijakan dari kanwil Kemenag Jateng terkait pemetaan CPNS tahun 2019. Mereka berempat dikembalikan ke daerah asal. Yakni Rio Dwi Arnanda, S.Pd. dan Andriawan Widyatmoko, S.Pd. yang dikembalikan ke Purworejo, Tri Wahyu Hardaningsih ke Kebumen dan Nikmatul Fauziyah, S.Pd. ke Demak. Adapun dua lainnya pengajar tahfidz di PKTQ yaitu Ustadz Lukman Hakim yang diminta mengelola pondok pesantren mertuanya di Pekalongan dan Ustadz Ahmad Faqih Abdurrasyid yang melanjutkan pendidikan.” jelasnya.
Gunawan juga menjelaskan bahwa pelaksanaan perpisahan dilaksanakan di Kampus I MIN 2 Sukoharjo yang berlokasi di Jetis yang dihadiri tidak lebih dari 30 orang guru dan tenaga kependidikan. Sedangkan selebihnya mengikuti acara secara daring melalui zoom meet.(12/8/2021)
MIN 2 Sukoharjo menggelar acara perpisahan keenam guru dengan pihak madrasah pada hari Kamis, 12 Agustus 2021. Acara dilangsungkan secara terbatas dan juga menggunakan virtual melalui zoom meet karena masih dalam Pandemi Covid.
Dalam kesempatan tersebut 4 guru yang dapat hadir menyampaikan kesan selama mengajar di MIN 2 Sukoharjo. Diwakili oleh Andriawan, mereka juga menyampaikan kata pamitan.
“Kami berterima kasih telah diberi kesempatan untuk bergabung dengan MIN 2 Sukoharjo. Ada banyak pelajaran dan pengalaman yang kami peroleh. Mohon maaf apabila selama berinteraksi dengan rekan-rekan, kami melakukan kesalahan. Mohon ijin untuk membagikan pengalaman kami selama mengajar di MIN 2 Sukoharjo pada madrasah tempat tugas baru kami. Terakhir, kami mohon pamit dan mohon doa semoga dimudahkan dalam melaksanakan tugas di tempat baru. Doa kami semoga MIN 2 Sukoharjo semakin berprestasi.” ujar Andriawan.
Masih pada kesempatan yang sama, Wagimin, S.Ag., Koordinator Bidang IMTAQ memberikan tausiyah tentang hikmah yang bisa diambil dari sebuah perpisahan. Perlu disadari madrasah harus siap ketika ada kebijakan yang datang secara tiba – tiba.
“Dalam kondisi apapun terutama pada masa penanganan wabah Covid-19, mau tak mau kita harus siap untuk tetap meningkat amal baik. Kita sedang diuji oleh Allah SWT dan harapan kita semoga kita semua lulus dari ujian-Nya, aamiin. Dan saya berpesan semoga setelah keenam guru pindah tempat tugas yang lebih dekat dengan rumahnya, menjadikan perantara untuk semakin baik dalam kinerja. Aamiin.” ujar Wagimin.
Menutup kegiatan, Wiretno, Kepala MIN 2 Sukoharjo menyampaikan tanggapan atas kesan dan pamitan dari keenam guru. Dia menyampaikan bahwa ternyata waktu berlalu sangat cepat. Masih jelas dalam ingatannya, mereka duduk di depan dengan posisi tidak jauh berbeda dengan kesempatan ini. Satu persatu berkenalan. Namun kini, menyampaikan kata pamitan.
“Kita khususnya ASN. Sudah menjadi kewajiban kita untuk loyal pada pemerintah dan siap ditempatkan dimanapun. Ingat pesan yang disampaikan Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah tadi pagi pada acara pembinaan via zoom meet. Beliau meminta kita untuk selalu bersyukur. Selalu lihat posisi kita yang sesungguhnya lebih baik dari yang lain. Ingat, bahwa perpisahan itu ada agar kitab bisa menghargai sebuah pertemuan.” pungkas Wiretno.(gun)