Sukoharjo– Hari Amal Bhakti (HAB) ke -71 Kementerian Agama Republik Indonesia yang sekaligus diperingati setiap tahunnya sebagai hari lahirnya Kementerian Agama sudah didepan mata, oleh karena itu Kankemenag Kabupaten Sukoharjo melalui Subbag TU memandang perlu untuk mengadakan rapat koordinasi(rakor) terkait dengan pelaksanaan HAB ke-71 dilingkungan Kankemenag Kabupaten Sukoharjo. Rakor diadakan pada hari Rabu(07/12) bertempat di gedung Koperasi IPA Kankemenag diikuti oleh pejabat dan pegawai yang tergabung dalam kepanitiaan pelaksanaan hab tersebut.
Sebagai pembuka, Masdiro (Kakankemenag) terlebih dahulu membacakan Surat Edaran dari Inspektorat Jenderal Kemenag tentang pelaksanaan HAB ke-71, beberapa point penting dari himbauan itu adalah hendaknya peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama dilaksanakan secara sederhana dan tidak mengganggu keuangan satuan kerja pada Kementerian Agama. Menggunakan anggaran yang terjangkau dan berasal dari sumber yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Menghindari terjadinya gratifikasi dalam pelaksanaan Hari Amal Bakti dan pelaksanaan tugas pada masing-masing satuan kerja Kementerian Agama.
Mensikapi Surat edaran tersebut Masdiro memberikan arahan agar dalam memperingati HAB ke-71 nantinya dilaksanakan sesederhana mungkin namun demikian tetap meriah dan khidmad. “Mari kita laksanakan dengan sesederhana mungkin namun tetap khidmad sehingga nuansa HAB tetap menyentuh kita selaku aparatur Kemenag” pesannya. Namun demikian Masdiro juga mempersilahkan jika seandainya satker-satker madrasah ingin berinovasi dan mengeluarkan kreatifitasnya dengan cara mengadakan kegiatan sendiri secara mandiri.
Dilarangnya pemotongan gaji dan iuran untuk memperingati HAB memang harus disikapi dengan bijaksana, jangan sampai keinginan untuk memeriahkan HAB justru melanggar aturan yang sudah ada “Dikatakan tidak kreatif inovatif tidak apa-apa yang penting selamat” tandasnya lagi.
Setali tiga uang dengan himbauan Kakankemenag, menurut Rustanto (Kasubbag TU), memang Upacara merupakan acara yang wajib untuk diadakan, namun demikian ada sebagian orang yang ketika tiba waktunya peringatan HAB sangat bersemangat untuk mengisi dengan berbagai cabang perlombaan olah raga. “Upacara itu mutlak, namun demikian olah raga bagi yang senang tangan dan kakinya sudah gatal, silahkan sampaikan kepada seksi olah raga yang penting tidak urunan dan memotong gaji pegawai” pesan Rustanto.
Pesan yang senada juga disampaikan oleh Ketua Panitia hab ke-71 Imam Waladi(Kasi PD Pontren)bahwasanya walaupun tidak ada anggaran dipa, upacara pun memerlukan biaya baik itu berupa tempat upacara, parkir kendaraan maupun pemasangan spanduk dan umbul-umbul, sehingga harus didiskusikan dengan baik. Menurut Imam, setelah ini masih akan ada rakor lanjutan yang akan diadakan pada hari jum’at (16/12) guna membahas kegiatan pelaksanaan HAB dengan lebih rinci sekaligus cek terakhir sebelum kegiatan dilaksanakan.(Djp)