Kementerian Agama telah menerbitkan KMA No. 347 Tahun 2022 Tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada Madrasah. Guru dituntut untuk mulai meningkatkan kompetensinya secara mandiri melalui platform Merdeka Mengajar ataupun melalui pelatihan khusus berkaitan IKM ini. MIN 1 Sukoharjo sebagai salah satu madrasah piloting IKM, segera melakukan penyesuaian. Setelah bulan lalu mengadakan workshop IKM, kini MIN 1 Sukoharjo bekerja sama dengan Penerbit Erlangga mengadakan Bimtek IKM bagi guru-guru MIN 1 Sukoharjo.
Bimtek IKM dilaksanakan pada Sabtu, 29 Oktober 2022 di aula madrasah. Tujuan diadakannya bimtek ini adalah untuk membekali guru-guru MIN 1 Sukoharjo terkait implementasi kurikulum merdeka. “Harapan kami, semoga dengan diadakannya Bimtek IKM ini dapat membekali Bapak/Ibu guru dalam proses mengajarnya sesuai dengan kurikulum merdeka. Kalau bulan lalu pada workshop kami mengenali IKM secara umumnya pada kesempatan ini kami bekerja sama dengan Penerbit Erlangga mengadakan bimbingan khusus untuk pembuatan perangkat mengajarnya.” ungkap Erma Nurlaila Ariyanti, Kepala MIN 1 Sukoharjo, saat menyampaikan sambutannya.
Acara ini diikuti oleh seluruh guru kelas satu sampai kelas enam. Tercatat ada 47 guru yang menjadi peserta bimtek ini. Hadir menjadi narasumber adalah Priyono, S.Pd., M.Pd, yang juga Ka Sie. Kurikulum Kota Surakarta. Dalam penyampaian materi, beliau menegaskan pentingnya implementasi kurikulum merdeka. “Kurikulum merdeka ini memiliki berbagai kelebihan yang nanti akan bertahap dilaksanakan semua jenjang kelas. Kurikulum ini bersifat lebih sederhana dan mendalam, pengembangan alur tujuan pembelajarannya dapat dibagi setiap fase yang bisa disesuaikan dengan kemampuan siswa dan lebih merdeka murid serta gurunya dalam pengembangan proses belajar mengajar.” ungkap beliau.
Kegiatan dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi sosialisasi perangkat pembelajaran dan sesi pembuatan perangkat pembelajaran IKM. Pada sesi pertama, narasumber memaparkan tentang kebijakan umum terkait kurikulum merdeka dan alur pembuatan perangkat pelajaran seperti capaian pembelajaran (CP), tujuan pembelajaran (TP), alur tujuan pembelajaran (ATP), serta modul ajar (MA). Sedangkan pada sesi kedua, narasumber mendampingi peserta untuk membuat TP, ATP dan proses pembelajaran sesuai kurikulum merdeka. Lebih lanjut narasumber menekankan pentingnya guru untuk meningkatkan kompetensi guru melalui berbagai platform tentang kurikulum merdeka seperti platform Merdeka Mengajar. “Bapak Ibu bisa mencari banyak informasi dan mengikuti pelatihan secara mandiri. Bapak Ibu juga bisa mencari contoh-contoh perangkat ajar dari platform Merdeka Mengajar.” ungkapnya. (OMK)