MIN 1 Sukoharjo (Humas) – Komite Konvensi Warisan Budaya Tak Benda/ WBTB (Intangible Cultural Heritage/ICH) UNESCO telah menetapkan budaya sehat jamu sebagai warisan budaya tak benda UNESCO pada 6 Desember 2023. UNESCO mencatat nilai budaya jamu sebagai salah satu sarana ekspresi budaya dan membangun koneksi antara manusia dengan semesta. UNESCO juga mengakui bahwa Budaya Sehat Jamu mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, antara lain Tujuan nomor 3. Kesehatan dan Kesejahteraan; nomor 5. Kesetaraan Gender; no 12 Produksi dan Konsumsi yang Bertanggungjawab; dan no 16. Kehidupan di Darat.
“Penetapan jamu sebagai warisan budaya oleh UNESCO menjadi landasan diadakannya Jamu Goes To School di beberapa sekolah di Indonesia untuk memperkenalkan berbagai keunggulan jamu sebagai aksi pelestarian. Kegiatan ini sebagai bentuk laporan atau konsekuensi yang harus dijalankan oleh Indonesia (negara pengusul) yang akan dipaparkan dalam UNESCO Intergovernmental Meeting of Intangible Culture Heritage Ke-19 di Kota Asuncion, Paraguay, pada bulan Desember mendatang.” terang Farida, salah satu tim penyelenggara dari Jamu Pedia.
MIN 1 Sukoharjo menjadi salah satu madrasah sasaran kegiatan Jamu Goes To School. Sekitar 142 peserta didik dari kelas 5 meramaikan acara tersebut. Acara yang dikemas menarik oleh 12 tim Jamu Pedia itu mampu membuat seluruh peserta didik antusias mengikuti acara sampai akhir. Diawali dari dongeng tentang jamu, minum jamu dan berbagai games menarik untuk memperkenalkan siswa-siswi tentang jamu diantaranya game digital jamu dan game kartu jamu. “Acaranya seru sekali, kita bisa mengenal kegunaan jamu dari dongeng, mengenal nama-nama jamu dan bahan-bahannya lewat games, dan bisa minum jamunya langsung. Ternyata ada jamu yang tidak pahit dan enak” ungkap Fira, salah satu peserta didik.
Kegiatan yang dimulai dari pukul 08.00 sampai 10.00 WIB di halaman MIN 1 Sukoharjo itu berlangsung lancar dengan dipandu juga oleh beberapa guru yang membantu mengondisikan peserta didik sampai selesai acara. “Saya sangat suka dengan acara seperti ini. Anak-anak jadi happy dan bisa mengenal jamu dengan cara yang mereka sukai. Dari awalnya mereka tidak tahu jenis-jenis jamu, sekarang sudah paham dan excited untuk mencobanya langsung. Semoga kedepannya banyak acara-acara yang mengedukasi serta menyenangkan seperti ini sebagai intermezzo. Dan semoga predikat yang diperoleh Indonesia ini, menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih dikenal dikancah dunia atas berbagai prestasinya.” jelas Erma Nurlaila Ariyanti, Kepala MIN 1 Sukoharjo. (skc/djp)