Sukoharjo – Diharapkan Calon Jamaah Haji khusunya dari Sukoharjo dapat menjadi Jamaah Haji Mandiri yang dapat mempersiapkan segala kebutuhan untuk ibadah hajinya dengan mandiri. Termasuk diantaranya mengikuti menasik haji sepanjang masa yang artinya calon jamaah haji meskipun belum diketahui jadwal keberangkatannya dapat mengikuti manasik haji baik secara off line melalui bertanya ulama atau Kyai dan juga dapat mengikuti kajian-kajian manasik secara on line. Hal tersebut dimaksudkan agar ibadah haji yang dilaksanakan hanya sekali seumur hidup tersebut dapat terlaksana dengan sempurna sesuai dengan syarat dan rukunnya.
Kakankemenag Kabupaten Sukoharjo Muh. Mualim menyampaikan hal tersebut pada kegiatan manasik Haji putaran terakhir tingkat kelompok/kecamatan yang digelar di Gedung IPHI Kecamatan Weru, Senin (23/05) mulai pukul 07.30 sampai dengan selesai. Kegiatan manasik tersebut diikuti oleh 68 jamaah Calon Haji(calhaj) yang masing-masing adalah 38 orang calhaj dari Weru, 27 dari Tawangsari dan tiga orang dari Bulu.
“Kami sampaikan kembali seruan dari bapak Kakanwil, sekiranya bapak-ibu Calhaj dan para petugas yang akan mendampingi Jamah calhaj untuk senantiasa berdoa dan keluarganya juga mendoakan agar diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menunaikan ibadah haji ” lanjut Kakankemenag.
Muh Mualim menuturkan dari satu juta kuota jamaah haji yang dibuka oleh Pemerintah Arab Saudi untuk musim haji tahun ini, 15 % diantaranya adalah untuk masyarakat dan pemerintah Arab Saudi “ sisanya, 850 ribu dibagi untuk jamaah haji dari seluruh penjuru dunia” tuturnya. Masih menurut Muh Mualim, Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah kuota terbanyak. Untuk Jawa Tengah sendiri sejumlah 1377 Calhaj, sedangkan untuk Kabupaten Sukoharjo mendapatakan kuota sebanyak 380 orang Jamaah calhaj.