MIN 4 Sukoharjo (Humas) – Kamis, 18 Juli 2024 adalah hari ke-4 diselenggarakannya Matsama di Madrasah. Kegiatan yang berlangsung di masjid Jami Kota tersebut nampak meriah dan dipenuhi antusiasme siswa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang berani bertanya dan berinteraksi langsung dengan dokter Agus Kristianto selaku narasumber.
Acara yang dimulai pukul 08.00 wib tersebut bekerja sama langsung dengan Puskesmas Baki. Sebagaimana kita ketahui, madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan di negeri ini merupakan ujung tombak dalam mewujudkan salah satu cita-cita bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam kaitannya dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, tentu banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilannya, salah satu faktornya adalah faktor kesehatan peserta didik yang sumber utamanya dari makanan sehat. Hal tersebut juga selaras dengan salah satu program puskesmas yakni, peningkatan gizi.
Warsito selaku Kepala Madrasah menyampaikan, adanya kegiatan sosialisasi seperti ini dinilai memiliki banyak manfaat. Banyak nilai edukatif yang bisa disampaikan kepada siswa. Dengan adanya sosiaisasi tersebut diharapkan tercapainya perubahan perilaku siswa, dalam menjaga pola makan dan menjaga kesehatan dengan baik dengan tidak jajan sembarangan.
Dalam pemaparannya dr. Agus K. menyampaikan, Makanan sehat memberikan bahan bakar bagi otak dan tubuh anak. Sehingga nutrisi yang tepat membantu dalam konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar. Di usia pertumbuhan, mereka membutuhkan asupan makanan yang memadai.
“Banyaknya aktivitas yang mereka lakukan di sekolah selain belajar membuat mereka tidak bisa hanya mengandalkan asupan dari makan pagi di rumah. Aktivitas otak yang melelahkan selama belajar tentu saja menguras energy. Ditambah lagi bermain dengan teman-temanya selama jam istirahat akan semakin membuat mereka membutuhkan asupan makan yang siap disantap. Oleh karena itu jajanan apa saja yang ada dihadapannya akan mereka santap dengan lahap dan nikmat.” kata Agus.
“Tanpa memperdulikan kualitas gizi ataupun kebersihannya. Oleh karena itu pola pengawasan terhadap jajanan yang ada disekolah dan juga edukasi terhadap nilai gizi dan kebersihan makan perlu diberikan kepada anak-anak” imbuhnya.
dr. Agus menggarisbawahi, kecukupan akan asupan gizi selama melakukan aktifitas di sekolah sangatlah penting. Gizi yang seimbang selain berfungsi sebagai faktor utama tumbuh kembang anak, juga berfungsi sebagai sumber energi dan tenaga bagi anak. ” Tetapi banyak sekali ditemukan jajanan yang nir gizi. Terbuat dari bahan-bahan yang ala kadarnya.” ungkapnya.
Pembatasan konsumsi GGL (Gula, Garam, lemak) masih menurut dr. Agus K juga dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit tidak menular. ” Batas konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemkes) per orang per hari yaitu 50 gram (4 sendok makan) gula, 2000 miligram natrium/sodium atau 5 gram garam (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gram (5 sendok makan minyak).” Pungkasnya. (fr/za/djp)