MIN 4 Sukoharjo (Humas) – Hari Sejuta Kiblat adalah hari pengukuran arah kiblat. Seluruh masyarakat di Indonesia pun dapat melakukan ini secara serentak. Hari Sejuta Kiblat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) ini berkaitan dengan peristiwa Rashdul Kiblat atau Istiwa A’zam, yakni saat matahari diatas Ka’bah.
Dilansir dari akun Instagram resmi Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 Mei 2024. Saat posisi Matahari melintas tepat di atas ka’bah, masyarakat Indonesia bisa mengukur sendiri arah kiblat untuk di rumah, sekolah, maupun tempat kerja.
MIN 4 Sukoharjo laksanakan pengukuran arah kiblat pada Senin, 27 Mei 2024. Kegiatan pengukuran arah kiblat berlangsung di halaman Madrasah. Kegiatan yang melibatkan beberapa elemen madrasah tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya arah kiblat yang tepat dalam pelaksanaan ibadah salat bagi umat Islam.
Kegiatan pengukuran arah kiblat dilaksanakan pukul 16.18 WIB di lingkungan madrasah. Dengan bimbingan Kepala Madrasah, secara bergantian para guru melakukan pengukuran arah kiblat di beberapa titik yang telah ditentukan. Mereka terlihat bersemangat dalam mengikuti setiap langkah yang diberikan. Hari Sejuta Kiblat di MIN 4 Sukoharjo penuh edukasi dan mencerminkan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap pelaksanaan ibadah yang benar.
Kepala MIN 4 Sukoharjo, Warsito menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi aktif warga madrasah. “Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi pendidikan karakter dan penguatan keimanan yang nantinya dapat kami tanamkan kepada siswa. Kami berharap, melalui kegiatan seperti ini, para guru dan warga madrasah dapat lebih memahami pentingnya arah kiblat dalam ibadah dan bagaimana cara menentukannya dengan benar,” tuturnya.
“Baitullah adalah kiblat bagi orang-orang di masjidil haram. Masjidil haram adalah kiblat bagi orang-orang penduduk tanah haram (Makah), dan tanah haram adalah kiblat bagi semua umatku di bumi, baik di barat ataupun di timur (HR. Al-Baihaqi dari Abu Hurairah).” Pungkasnya. (fr)