MIN 1 Sukoharjo (Humas) – Isak tangis haru memenuhi aula Meeting Room I Gedung Graha PGRI Sukoharjo ketika peserta didik kelas 6PK memberikan sepucuk bunga kepada orang tua mereka masing-masing. Ini merupakan salah satu potongan momen di serangkaian acara wisuda tahfidz kelas 6 PK MIN 1 Sukoharjo yang dilaksanakan pada Sabtu pagi (08/06).
Kelas Program Khusus MIN 1 Sukoharjo sendiri telah berjalan delapan tahun dan telah melaksanakan wisuda tahfidz ketiga. Tahun-tahun sebelumnya wisuda tahfidz dilaksanakan bersamaan dengan akhirussanah, namun tahun ini dilaksanakan secara terpisah untuk keefektifan acara. Sejumlah 28 peserta didik mengikuti kegiatan wisuda ini karena telah menyelesaikan program pembelajaran tahfidz selama enam tahun di MIN 1 Sukoharjo.
Turut hadir dalam acara ini adalah pengawas MI Kecamatan Sukoharjo, Umi Salasatun beserta seluruh pengurus komite MIN 1 Sukoharjo. Dalam sambutannya, Umi Salasatun tidak dapat menahan haru ketika mengenang dulu, sewaktu beliau menjadi kepala MIN 1 Sukoharjo dan merintis kelas Program Khusus (PK) ini.
“Tentu saja harapan besar kami, perjuangan ini bisa dilanjutkan di jenjang yang lebih tinggi, sehingga hafalan anak-anak dapat terus terjaga.” harapnya. Hal ini diperkuat oleh Ketua Komite MIN 1 Sukoharjo, H. Budi Wardoyo, M.Pd ketika memberikan sambutan, menekankan pentingnya kita memegang teguh Al Quran dengan mengutip sebuah hadis. Bacalah Al Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat menjadi syafaat bagi pembacanya.
Sebelum prosesi wisuda, seluruh peserta didik naik ke panggung untuk muraja’ah jama’i, membacakan Surat Al Mujadalah secara bersama-sama. Acara dilanjutkan dengan acara yang paling mendebarkan, yaitu tes sambung ayat. Dimana beberapa tamu undangan membacakan salah satu ayat di dalam Juz 30, 29, atau 28, peserta didik diminta untuk melanjutkan.
Tiga orang perwakilan dari orang tua peserta didik dan satu orang dari komite memberikan tes tersebut. Syukurlah semua tes dapat terjawab dengan mumtaz oleh peserta didik, membanggakan. Acara inti, prosesi wisuda dilakukan dengan simbolis, yaitu penyerahan syahadah dan Mushaf Al Qur’an oleh Kepala MIN 1 Sukoharjo kepada para wisudawan-wisudawati. “Semoga kalian menjadi hafidz-hafidz Qur’an ke depannya, syukur kalian lanjutkan menjadi hafidz 30 juz dan membuat bangga orang tua kalian. Teruslah muraja’ah meskipun sudah lulus nanti” pesan Erma Nurlaila Ariyanti, Kepala MIN 1 Sukoharjo kepada para wisudawan-wisudawati.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan puisi yang sangat menyentuh oleh Muhammad Faiz Dzaky Nugroho dan Ustadzah Supriyanti dilanjutkan pemberian bunga dari wisudawan-wisudawati kepada orang tua mereka masing-masing. Tak lupa pemberian penghargaan kepada wisudawan dengan hafalan terbaik atas nama Fadhil Arusydi.
Kegiatan ini diakhiri dengan tausiyah dari Ustadz Abu Fatiah Al Adnani tentang amalan yang tidak terputus pahalanya meskipun sudah meninggal. “Bapak Ibu, salah satu amalan yang tidak terputus adalah memiliki anak sholeh yang selalu mendoakan. Ketika anak berdoa ‘Robbighfirli waliwalidayya..’ makan itu ditujukan untuk orang tua, untuk kita karena peran kita sebagai walid, bukan sekedar abi umi. Peran walid adalah peran mendidik, maka mari kita penuhi peran itu, supaya doa-doa ampunan itu benar-benar tertuju kepada kita.” pesannya dalam tausiyah yang terbilang singkat ini. Alhamdulillah acara yang bertajuk ‘Dengan Al Qur’an raih kemuliaan dunia dan akhirat’ ini berjalan lancar berkat kerja sama semua pihak.(skc/djp)