Sukoharjo-Allah membuat perumpamaan sebuah negeri yang aman, penduduknya hidup dengan berlimpah kenikmatan, akan tetapi penduduknya kufur atas semua rahmat dan nikmat yang telah dicurahkan Allah kepada mereka, sehingga Allah mengganti kenikmatan tersebut dengan menimpakan azab dan bencana kepada negeri tersebut, demikian yang disampaikan oleh Siti Muslihah Penghulu dari KUA Kecamatan Bulu dalam acara rutin pembinaan mental bagi pegawai di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo Selasa (24/01) di Gedung Aula Serbaguna Kankemenag.
Azab dan bencana pada dasarnya disebabkan oleh karena manusia lalai dari tugasnya untuk beribadah kepada Penciptanya, kelalaian ini umumnya disebabkan setelah manusia mendapatkan kenikmatan, bukannya bersyukur akan tetapi malah kufur dari nikmat tersebut, lanjut Muslihah.
Siti Muslihah mengatakan bahwa kita dianjurkan untuk senantiasa bersyukur, kalaupun terkena musibah kita dianjurkan untuk bersabar. Selain sabar dan syukur hendaknya kita juga menjauhi perbuatan zalim, karena perbuatan zalim penduduk suatu negeri juga akan menjadi penyebab turunnya azab Allah kepada negeri tersebut, zalim kepa Allah, zalim kepada orang lain dan zalim kepada diri sendiri adalah tiga kezaliman yang harus dihindari.
Menurut pembawa acara dalam kegiatan tersebut Miftahul hakim, ada sekitar 150 kali kata sabar disebut di dalam Al Qur'an sedangkan kata-kata syukur disebutkan sebanyak 75 kali, jika fakta ini dikorelasikan dengan karakter manusia yang hidup di dunia ini, maka akan nampak bahwa komposisi manusia yang bersyukur di dunia ini jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah manusia yang bersabar. “ Sedikit sekali dari manusia di dunia ini yang mengerti dan mau bersyukur”, kata Miftahul Hakim sembari menutup kegiatan tersebut.(djp)